Rabu 16 Februari 2022, Bagian Pengembangan al Islam dan Kemuhammadiyahan UMM mengadakan koordinasi bersama Pusdiklat Divisi P2KK yang mengundang Wakil Rektor 1 dan beberapa dosen pengampu AIK untuk membahas program intermediate leadership training (ILT). ILT merupakan program bagi peserta terbaik kelas di setiap angkatan P2KK yang nantinya akan tergabung dalam kelas AIK Takhashush.
Mengawali acara tersebut, Syamsul Arifin selaku Wakil Rektor 1 UMM memberikan arahan yang berfokus pada tiga hal. Pertama, bidang AIK perlu melakukan kerja-kerja kreatif dan inovatif. Kedua, kerja-kerja AIK harus terstandart sesuai pedoman SPMI Diktilitbang dan pedoman AIK PTMA. Ketiga, output P2KK (peserta AIK Takhashush) perlu digarap dan difasilitasi sebagai pembinaan AIK yang berkesinambungan, terintegrasi dan berbasis portofolio.
Program AIK juga harus berpedoman pada nilai utama AIK yakni itqan, ihsan, ikhlas, ma’iyah, amanah dan nazahah (IMAN). “Nilai utama AIK harus menjadi rujukan bersama, supaya nilai-nilai itu tersosialisasi daa terdesiminasi maka diperlukan ada artefak sebagai bagian dari pembudayaan,” jelas Syamsul Arifin.
Dalam kesempatan ini, Idaul Hasanah selaku Kabag Pengembangan AIK UMM memberi kesempatan kepada beberapa dosen pengampu AIK Takhashush untuk menyampaikan evaluasi sekaligus masukan dalam rangka perumusan pedoman AIK kelas khusus. Secara garis besar, program pembelajaran AIK perlu difokuskan pada value (nilai) serta penguatan peran kesarjanaan sehingga dapat menjadi passion mahasiswa sesuai keilmuan yang ditekuni. Model pembelajaran dapat melalui riset, menulis jurnal, buku, social project dan model lainnya. (aik.umm)